Bila anda kembali berpasangan, anda bisa mengantisipasi pemutusan dengan lebih awal.
VIVAnews -- Pernahkan anda diputuskan oleh pasangan saat anda masih begitu mencintainya? Padahal, banyak mimpi yang ingin anda bangun bersama pasangan anda?
Jika anda merasakan itu di masa lalu, sebenarnya sudah ada sejak jauh hari anda diputuskan oleh pasangan. Dan, saat tanda-tanda itu terlihat, anda bisa mengantisipasi pemutusan dengan lebih awal.
1. Pasangan mulai menjaga jarak
Lampu merah pertama bagi hubungan Anda adalah jika pasangan mulai menjaga jarak, baik secara emosional mau pun secara fisik. Menjaga jarak secara fisik bisa terlihat saat pasangan mulai tidak punya waktu untuk Anda.
Tiba-tiba, dia seperti menghindari kegiatan yang biasa dilakukan berdua, seperti menonton film baru, makan di restoran favorit, atau belanja bulanan. Sedangkan, jaga jarak secara emosional tidak mudah terlihat, namun dampaknya lebih kuat bagi hubungan Anda.
Anda bisa meniliknya dari beberapa sisi, misalnya caranya berkomunikasi. Jika pasangan Anda sudah jarang melakukan kontak mata, atau memiliki nada bicara yang berbeda.
Atau mungkin, saat Anda menyadari bahwa pembicaraan kalian sudah membosankan atau terasa biasa? Apakah pasangan menghindari pembicaraan masa depan? Hal-hal itu merupakan tanda utama bahwa sudah terjadi jarak antara emosional kalian.
2. Si dia mengubah kebiasaannya
Satu tanda utama dari hubungan bermasalah lainnya adalah pasangan mengubah semua agenda rutinnya untuk mengurangi waktu berdua dengan Anda. Alasannya bisa beragam, promosi jabatan di kantor, sibuk kerja hingga pukul tiga dini hari, atau kesibukan lainnya.
Sinyal lainnya, jika si dia mulai menghabiskan waktu dengan teman barunya. Anda mungkin tidak perlu khawatir jika temannya adalah pasangan yang bahagia, kelompok paduan suara gereja, atau pria yang biasa bangun pagi hari untuk mengajak anak-anaknya bermain di taman. Namun, jika teman barunya adalah pria pesta yang gemar mabuk, Anda patut curiga. Intinya adalah, teman bisa lebih mempengaruhi daripada yang Anda pikirkan.
3. Frekuensi pertengkaran berubah
Tanpa disadari, frekuensi pertengkaran yang konstan juga bisa menjadi keuntungan bagi kelangsungan hubungan kalian. Jangan cepat mengambil kesimpulan jika pertengkaran berkurang, atau bahkan tidak terjadi lagi.
Pengurangan frekuensi bertengkar yang tiba-tiba bisa menjadi tanda bahwa pasangan Anda mulai meminimalisir hubungan emosional dengan Anda. Melepaskan diri dari konfrontasi merupakan perilaku seseorang yang frustasi terhadap pasangannya atau berhenti memperdulikan hubungannya. Tentunya, Anda bisa menangkap gelagat itu sebagai sesuatu yang mencurigakan.
Selain itu, Anda harus bertindak jika pasangan sering memicu pertengkaran tanpa sebab yang jelas. Terkadang, pertengkaran yang terjadi terasa tidak masuk akal.
4. Keintiman fisik berkurang dan perlahan menghilang
Kontak fisik dengan pasangan akan berkurang jika si dia terkena penyakit "jaga jarak secara fisik" tahap lanjut.
Kontak fisik seperti pelukan, pijatan lembut, atau foreplay bisa menunjukkan romantisme antara Anda dan pasangan. Kontak fisik juga merupakan kekuatan ajaib saat berhubungan dengan seseorang, dan sebaliknya hubungan tanpa kontak fisik akan menjadi hubungan yang sia-sia.
Bagi wanita, mengurangi kontak fisik bisa dipakai sebagai alat untuk mempererat hubungan. Karena, saat hubungan fisik terjadi setelah sekian lama tidak, hubungan antara Anda dan pasangan bisa makin mesra dan hangat. Namun hal itu tidak bisa diterapkan bagi pria. Pasalnya, pria mengurangi kontak fisiknya saat kehilangan minatnya atau sudah memiliki orang lain.
Jadi, perhatikan jika empat tanda tersebut ada dalam hubungan Anda. Anda bisa menjaga hubungan dari perpecahan jika bisa mengantisipasi empat indikator itu. Atau, Anda bisa mengambil langkah lebih awal jika perpecahan tidak bisa dihindari.
• VIVAnews
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar